music

Rabu, 10 Desember 2014

CMS lanjut 2 Kerangka Portal

CMS lanjut 2

Kerangka Portal

Joomla!
Joomla! adalah Sistem manajemen konten (SMK atau CMS) yang bebas dan terbuka (free opensource) ditulis menggunakan PHP dan basisdata MySQL untuk keperluan di internet maupun intranet. Joomla pertamakali dirilis dengan versi 1.0.0. Fitur-fitur Joomla! diantaranya adalah sistem caching untuk peningkatan performansi, RSS, blogs, poling, dll. Joomla! menggunakan lisensi GPL.
Asal kata Joomla sendiri berasal dari kata Swahili jumla yang mengandung arti “kebersamaan”.
Prinsip Dasar Joomla
Secara garis besar dan gamblang, Joomla! terdiri dari 3 elemen dasar, yaitu server web (webserver), skrip PHP dan basisdata MySQL. Server web diasumsikan terhubung dengan Internet/Intranet yang berfungsi sebagai penyedia layanan situs. Skrip PHP terdiri dari kode program dalam bahasa PHP dan basisdata merupakan tempat penyimpanan konten. Joomla menggunakan Apache sebagai server web dan MySQL untuk basisdatanya.
Pertamakali, pengguna meminta akses terhadap halaman Joomla dengan mengeksekusi URL pada browser web yang kemudian terhubung dengan server web. Permintaan ini yang dalam istilah teknis lebih dikenal dengan query string selain terdapat URL juga mengandung parameter konten (section, category, ID article dan lain-lain). Berdasarkan parameter tersebut, sistem skrip Joomla melakukan kontak dengan basisdata dan mengambil konten yang dimaksud berdasarkan parameternya. Terakhir, konten dan templat (template) digabung bersama dan kembali sebagai halaman html, gambar, css dan javascript.
Paket Joomla! terdiri dari beberapa bagian yang terpisah dan termodul yang sangat fleksibel, dapat dengan mudah dikembangkan dan diintegrasikan. Sebagai contoh “plugins” WikiBot yang memperbolehkan penulis di Joomla menggunakan “Wikitags” pada bagian artikel yang fungsinya secara otomatis membuat pranala dinamis ke artikel Wikipedia pada saat ditampilkan. Ada lebih tersedia 1,700 “plugins” yang secara resmi didelegasikan oleh OpenSourceMatters tersedia di http://extensions.joomla.org/ dan saat ini secara resmi dipindahkan ke http://joomlacode.org dengan dukungan server yang lebih lengkap.


Tampilan administrasi Joomla! 1.5
Pengembang The Joomla Project Team
Rilis stabil 2.5.4 / 2 April 2012; 3 bulan lalu[1]
Bahasa pemrograman PHP
Sistem operasi Cross-platform
Ukuran berkas 7.6 MB (terkompresi) 20.9 MB (tak terkompresi)
Status pengembangan Aktif
Jenis Content management system
Lisensi Lisensi Publik Umum GNU
Situs web joomla.org







Riwayat Joomla
Joomla versions
Version Release date Supported until
1.0 2005-09-16 2009-07-22
1.5 (LTS) 2008-01-22 2012-04-24
1.6 2011-01-10 2011-08-19
1.7 2011-07-19 2012-02-24
2.5 (LTS) 2012-01-24 2013-12
3.0 2012-09 2013-04
3.1 2013-03 2013-10
3.5 (LTS) 2013-09 2015-06
Pada tanggal 17 September 2005, diluncurkan Joomla versi awal yaitu 1.0.0 yang merupakan versi alias dari Mambo 4.5.2.3 yang dikembangkan oleh “Pengembang Inti Mambo hingga Agustus 2005″ yang hengkang dari Mambo.
Pemimpin Tim saat itu Andrew Eddie yang dikenal dengan sebutan “MasterChief” menulis surat terbuka di komunitas dan diumumkan di forum mamboserver.com. Tim pengembang kemudian membuat situs OpenSourceMatters untuk mendistrubusikan informasi ke pengguna, pengembang, desainer web dan komunitas lain pada umumnya.
Perkembangan Joomla berawal dari Joomla 1.0.0 sampai dengan tahap yang luar biasa yaitu Joomla 1.0.15. Namun seiring dengan perkembangan versi Joomla 1.0.x ini, sekitar tahun 2007 telah dimulai pengembangan Joomla 1.5.x yang memiliki beberapa persamaan dan perbedaan yang cukup signifikan. Saat ini Joomla 1.5.x telah mencapai pada tahap Joomla 1.5.20.Untuk versi Joomla 1.6 sudah pada tahap versi beta dan dapat diunduh di http://www.joomla.org. Semakin baru versi Joomla memiliki penyempurnaan dari versi-versi sebelumnya.
Masing-masing punya daya tarik tersendiri, Joomla 1.5.9 menawarkan nuansa baru dan lebih modern termasuk dalam systemya. Sedangkan Joomla 1.0.15 lebih stabil dan terdukung oleh banyak aplikasi dan developer.
Berikut perkembangan versi Joomla sampai dengan saat ini :
No. Versi Tanggal Diluncurkan Nama Kode
1. 1.0.0 17 September 2005 Sunrise
2. 1.0.1 21 September 2005 Sunburst
3. 1.0.2 2 Oktober 2005 Sunset
4. 1.0.3 14 Oktober 2005 Sunlight
5. 1.0.4 21 Nopember 2005 Sundial
6. 1.0.5 24 Desember 2005 Sunspot
7. 1.0.6 15 Januari 2006, 16:00 Sunscreen
8. 1.0.7 15 Januari 2006, 21:00 Sunburst
9. 1.0.8 26 Februari 2006 Sunshade
10. 1.0.9 5 Juni 2006 Sunshine
11. 1.0.10 26 Juni 2006 Sundown
12. 1.0.11 29 Agustus 2006 Sunbow
13. 1.0.12 25 Desember 2006 Sunfire
14. 1.0.13 2007 Sunglow
15. 1.0.14 2008
16. 1.0.15 2008
15. 1.5 Stable 22 Januari 2008 Khepri
17. 1.5.1 08 February 2008 Seenu
18. 1.5.2 23 March 2008 Woi
19. 1.5.3 24 April 2008 Vahi
20. 1.5.4 08 July 2008 Naiki
21. 1.5.5 28 July 2008 Mamni
22. 1.5.6 12 August 2008 Vusani
23. 1.6 10 Januari 2011
24. 1.6.1 07 Maret 2011
25. 1.6.2 14 April 2011
26. 1.6.3 18 April 2011
27. 1.7 19 Juli 2011
Seperti yang disampaikan oleh Pihak Pengembang Inti Joomla, Joomla 1.0.x akan berakhir pada Joomla 1.0.15. Tidak ada support dan pengembangan selanjutnya. Dan mereka akan berkonsentrasi pada Joomla 1.5.x
Joomla secara terus menerus dikembangkan melalui berbagai aktivitas oleh komunitas yang sangat aktif dan tertarik dengan sistem ini.
VBulletin
VBulletin Merupakan perangkat lunak Content Management System berbayar yang digunakan untuk membangun website, portal, forum diskusi yang berskala besar. VBulletin dikembangkan dengan menggunakan bahasa PHP dan menggunakan database MySQL.
VBuletin

Halaman depan.
Rilis stabil 4.0 / 2010
Sistem operasi UNIX, Windows, Linux
Jenis Content management system, Community and Blog software
Lisensi Licensed
Situs web http://vbulletin.com
Fitur
  • CMS
  • Forum engine

Plone merupakan perangkat lunak Content Management System berlisensi GPL dan dikembangkan melalui bahasa Phyton dan berjalan disemua system operasi.
Plone

Screenshot of default Plone 4 install
Pengembang Alan Runyan, Alexander Limi, Vidar Andersen and the Plone Team
Rilis stabil 4.1.4 / 27 Februari 2012; 3 bulan lalu[1]
Rilis pratayang 4.2 beta 2 / 9 Februari 2012; 4 bulan lalu[2]
Sistem operasi Cross-platform
Platform Zope
Status pengembangan Active
Jenis Content management system
Lisensi GNU General Public License
Situs web plone.org

Share this:

CMS lanjutan

CMS lanjutan

Sistem manajemen konten  (Content management System, disingkat CMS), adalah perangkat lunak yang memungkinkan seseorang untuk menambahkan dan/atau memanipulasi (mengubah) isi dari suatu situs Web.
Umumnya, sebuah CMS (Content Management System) terdiri dari dua elemen:
  • aplikasi manajemen isi (Content Management Application, [CMA])
  • aplikasi pengiriman isi (content delivery application [CDA]).

Elemen CMA memperbolehkan si manajer isi -yang mungkin tidak memiliki pengetahuan mengenai HTML (HyperText Markup Language)-, untuk memenej pembuatan, modifikasi, dan penghapusan isi dari suatu situs Web tanpa perlu memiliki keahlian sebagai seorang Webmaster. Elemen CDA menggunakan dan menghimpun informasi-informasi yang sebelumnya telah ditambah, dikurangi atau diubah oleh si empunya situs web untuk meng-update atau memperbaharui situs Web tersebut. Kemampuan atau fitur dari sebuah sistem CMS berbeda-beda, walaupun begitu, kebanyakan dari software ini memiliki fitur publikasi berbasis Web, manajemen format, kontrol revisi, pembuatan index, pencarian, dan pengarsipan.

Perangkat lunak CMS
  • Drupal
  • Joomla
  • WordPress
  • Plone
  • VBulletin
  • Moodle

Pemanfaatan CMS:
  • Situs web perusahaan, bisnis, organisasi atau komunitas.
  • Portal
  • Galeri foto
  • Aplikasi E-Commerce.
  • Mengelola website pribadi / blog.
  • Situs web pembelajaran daring (Inggris: e-learning)
  • Dan lain-lain.

Pranala Luar

Salah satu perangkat lunak Content Management System yang dikenal luas yaitu MediaWiki, perangkat lunak yang dipakai di Wikipedia dan proyek-proyek sejenis.

Syarat – Syarat Content Management Sistem Profesional.
Banyak sekali content management system yang dibuat oleh programmer yang kurang berpengalaman. Programmer ini biasanya sering membuat Content Management Sistem ini karena mereka kurang pengetahuan mengenai tehnik pemograman yang baik.
Walau begitu mereka tetap melanjutkan karena banyak alasan antara lain karena lebih suka membuat sendiri, atau menyatakan sulit untuk mempelajari Joomla,Drupal dan cms lainnya. Biasanya sih pilihan pertama adalah pilihan hampir setiap programmer yang ingin membangun kariernya di IT Web Development.
Apapun alasannya hal ini tidak menghentikan programmer untuk belajar mengenai tehnik pemograman yang bagus.
Syarat-syarat Content Management Sistem yang Bagus penulis menuliskan sebagai berikut:
•Mudah di Update.
•Memiliki Sistem Plugin Control.
•Memiliki Sistem Administrasi Authorasi yang Komplit (ACL).
•Bisa dikembangkan dan mudah dikembangkan.
•Memiliki Management Page.
Biasanya orang yang bisa membuat content management sistem sekaliber Joomla,Drupal adalah programmer Tingkat Advanced.

Pertimbangan lain adalah kelihaian programmer untuk membungkus kekomplekan/kecanggihan CMS yang dia buat supaya kelihatan sederhana di mata pemakai. Ini seperti kata pepatah
“Orang bijak membuat rumit menjadi sederhana, orang tidak bijaksana melakukan sebaliknya”.

CMS

CMS

1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi, khususnya internet, membuat orang menjadi lebih mudah untuk saling berinteraksi. Dengan internet teks, gambar, suara dan video dapat dikirim kebelahan dunia manapun secara cepat, bahkan hanya dalam hitungan detik saja. Hal ini menandakan bahwa internet mempunyai potensi yang sangat besar untuk dijadikan sebagai sarana komunikasi dan informasi yang handal dan murah.
Berdasarkan hal tersebut, secara nyata beberapa tahun yang lalu sekitar awal tahun 90-an, saat internet masih awal-awal diperkenalkan ke seluruh dunia, para teknisi IT berusaha berperan serta meramaikan suasana di dunia internet. Banyak dari mereka yang membuat sebuah website, baik untuk pribadi, lembaga, perusahaan ataupun instansi yang mereka miliki.
Pada waktu itu, membuat website bukanlah suatu hal yang dapat dilakukan oleh semua orang, apalagi orang awam, sehingga bukan suatu hal yang aneh bila saat itu jasa seorang webmaster sangat diperlukan. Mereka dibayar mahal untuk melakukan tugasnya, walaupun website yang dihasilkan masih sangat sederhana, statis dan monoton, dengan hanya mengandalkan bahasa HTML dan beberapa gambar/video/suara sebagai pemanisnya.
Website dengan model statis seperti itu tentu saja tidak menyenangkan, karena informasiinformasi yang tersedia di dalam website, tak ubahnya seperti informasi-informasi yang bias ditemukan pada formulir, brosur-brosur, maupun barang cetakan lainnya, walaupun di dalam web tersebut terdapat halaman yang dapat berpindah ke halaman lainnya dan bisa saling berhubungan (hyperlink).
Kendala yang terjadi dengan model web statis seperti http://www.dikmenjurjogja.or.id, bisa jadi pengunjung situs menjadi segan dan tidak akan pernah mengunjugi website itu lagi, karena mereka hanya disajikan oleh isi (content) halaman web saja, tanpa bisa berinteraksi secara aktif dalam web.
Selain itu kekurangan lainnya dengan model web seperti ini banyak menyita waktu dalam memperbaharui informasi yang ada dengan yang baru, dan juga akan membutuhkan biaya yang besar dalam prosesnya.
Berkaitan dengan masalah di atas, pengelolaan content web secara berkesinambungan (continue), menjadi hal yang paling penting dalam pengembangan website. Untuk mengatasi problematika yang terjadi dalam dunia website, salah satu cara penyelesaiannya yaitu dengan menerapkan Content Management System (CMS).
2. Pengertian CMS
Content Management System atau lebih populer dengan singkatan CMS, pertama kali muncul sebagai jawaban atas solusi dari kebutuhan manusia akan penyediaan informasi yang sangat cepat.
Secara teori, CMS dapat diartikan sebagai berikut:
a. CMS adalah sebuah sistem yang memberikan kemudahan kepada para pengguna dalam mengelola dan mengadakan perubahan isi sebuah website dinamis tanpa sebelumnya dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis. Dengan demikian setiap orang, penulis, maupun editor, setiap saat dapat menggunakannya secara leluasa untuk membuat, menghapus atau bahkan memperbaharui isi website tanpa campur tangan langsung dari pihak webmaster
b. CMS dapat diartikan sebuah sistem yang digunakan untuk mengelola isi sebuah web secara dinamis [7].
c. CMS dapat diartikan sebuah teknologi baru yang masih asing bagi sebagian orang yang dapat membawa kesuksesan untuk setiap web [5].
Berdasarkan beberapa definisi di atas, secara sederhana dapat dikatakan CMS adalah suatu sistem yang dibuat dengan menggunakan teknologi, dalam hal ini skrip berbasis server, database server dan webserver oleh seorang yang mempunyai kemampuan memprogram web yang sangat baik agar pengelolaan website itu dapat dilakukan oleh siapa saja sehingga content web dapat selalu dinamis.
3. Fungsi dan Manfaat CMS
3.1 Fungsi CMS
Sebuah sistem CMS bisa dikatakan baik apabila telah memenuhi beberapa persyaratan yang meliputi beberapa fungsi pokok yaitu [5]:
1). Fungsi pembuatan isi (content creation)
Dalam bagian ini fungsi dibuat agar diarahkan untuk mampu menangani pengisian informasi secara mudah dan efisien, dimana seorang penulis informasi tidak perlu menggunakan tag HTML dalam membuat sebuah halaman web.
2). Fungsi manajemen isi (content management)
Dalam bagian ini fungsi dibuat untuk mengatur pusat isian, baik penampilan data yang sudah atau belum terpakai sehingga dalam proses penampilan informasinya menjadi mudah.
3). Fungsi menerbitkan isi untuk ditampilkan (publishing)
Dalam bagian ini fungsi dibuat untuk memuat fleksibilitas dan pengembangan halaman web yang dihasilkan. tampilan (Layout) halaman dispesifikasikan melalui sebuah halaman dengan pola yang telah disediakan (template)
4). Fungsi penampil isi (presentation)
Dalam bagian ini fungsi dibuat untuk menampilkan isi terhadap informasi yang telah tersimpan untuk ditampilkan di atas browser.
3.2 Manfaat CMS
Bila CMS dapat diterapkan dengan baik, ada beberapa manfaat dari penggunaan CMS yang dapat dijabarkan sebagai berikut[4]:
1). Manajemen data
2). Mengatur siklus hidup website
3). Mendukung web templating dan standarisasi
4). Personalisasi website
5). Sindikasi
Sindikasi memberikan kemungkinan kepada sebuah website untuk membagi isinya kepada website-website yang lain.
6). Akuntabilitas dan efisiensi
4. Prinsip CMS
CMS secara prinsip dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan dan dalam berbagai kondisi, terutama yang berhubungan dengan dunia website, beberapa diantaranya yaitu:
a. Mengelola website pribadi.
b. Mengelola website perusahaan/bisnis.
c. Portal atau website komunitas.
d. Galeri foto, dan lain sebagainya.
e. Forum.
f. Aplikasi E-Commerce.
5. Penggolongan CMS
Karena disadari akan pentingnya CMS, banyak para pakar membuat aplikasi CMS dengan berbagai fitur handal yang ditawarkan, hal ini dapat di lihat dengan maraknya topik mengenai CMS di internet. Beberapa situs web yang mengkaji mengenai CMS di internet yaitu http://www.kyantonius.com, http://www.oscom.org, http://www.duniakita.net, dan http://www.steptwo.com. Oleh karena itu berdasarkan aplikasinya, CMS dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
a. CMS Komersil
Dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan software yang menjalankan usahanya dengan motif mencari keuntungan. Beberapa aplikasi CMS yang ada di pasaran yang cukup terkenal yaitu STELLENT (Stellent Content Management Suite), VIGNETTE (V7Content Management Suite), INTERWOVEN (Team Site 6.0.)
b. CMS Open source
Dibuat dan dikembangkan oleh sekelompok orang atau perusahaan yang intinya memberikan sebuah alternatif murah dan terjangkau kepada para pengguna. Tersedia secara gratis dan dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan tanpa ada batasan. CMS jenis ini juga memberikan akses kepada penggunanya untuk mengetahui kode-kode pemograman yang disertakan, sehingga memudahkan pengguna memodifikasi CMS di masa-masa yang akan datang.
Kelebihan CMS jenis ini, yaitu kode pemrograman terbuka untuk umum, sehingga apabila ada bugs, para pengguna dapat saling bahu-membahu dalam hal melacak dan memberikan dukungan teknis dan non-teknis kepada yang membutuhkan.
Beberapa jenis aplikasi CMS Open Source yang ada dipasaran seperti ZOPE (Content Management Framework), OPEN CMS (Open CMS), POSTNUKE (Post Nuke), PHP Nuke, MAMBO OPEN SOURCE (Mambo Open source).
6. Manajemen Portal
Manajemen portal yang dilakukan dalam prototype CMS yang dibuat berdasarkan pendekatan dari Abdul Kadir dan Terra [3], secara umum prototype yang dibuat menampilkan sejumlah informasi, beberapa diataranya yaitu berita, artikel, data Polling beserta jawabannya serta layanan terhadap member. Model pengelolaan yang diterapkan dalam prototype ini, lebih dari satu orang pengelola, namun puncak keputusan tetap dilakukan oleh satu orang, sehingga dari beberapa pengelola tersebut tetap ada pimpinan, dalam hal ini dapat diartikan sebagai pemilik website (top administrator) sehingga informasi yang disajikan di dalam website tersebut berada dibawah kontrol dari top administrator dan tetap terjaga keamanannya.
Dengan model pengelolaan seperti di atas, top administrator akan mempunyai hak penuh dalam pengaturan content pada website, sehingga dalam membantu tugas-tugasnya untuk memanejerial atau menyajikan informasi, dapat dibantu oleh orang lain (dalam hal ini bukan web master). Top administrator dapat memilih administrator web berdasarkan kriteria yang telah ditetapkannya, artinya top administrator dapat memilih administrator tanpa harus melihat latar belakang kemampuannya secara teknis tentang web, sehingga dalam hal ini biaya yang dikeluarkan oleh top administrator dapat ditekan.
Selain itu, salah satu model manajemen portal pada prototype yang dibuat ini disesuaikan dengan portal berita yang sudah ada, yaitu adanya kewenangan pengunjung biasa (tanpa status) untuk bisa mengirimkan berita, sehingga pemilik website bisa mendapatkan informasi berupa berita terbaru dari berbagai sumber, tanpa perlu mencari berita tersebut. Diasumsikan pemilik website hanya mengedit/memeriksa redaksional dari berita yang dikirimkan oleh pengunjung, kemudian memverifikasi berita tersebut dan menampilkannya (publish) pada halaman utama. Bila pengunjung dengan nama dan email yang sama telah ikut serta dan mengirimkan berita lebih dari 10 kali, maka pihak pengelola administrasi berita akan mengirimkan email konfirmasi kepadanya untuk bersedia bergabung menjadi member dan akan mendapatkan penghargaan nantinya. Kelebihan layanan terhadap member yang terdapat pada web ini yaitu adanya kewenangan member untuk dapat mengubah tampilan/layout berdasarkan pilihan yang sudah disediakan oleh pengelola, sehingga dengan adanya layanan ini diharapkan member tidak bosan mengunjungi dan berinteraksi dengan web yang ada. Selain itu, dengan adanya layanan ini diharapkan kuantitas member dapat meningkat, sehingga dengan banyaknya member yang ada dapat meningkatkan page rating dari situs yang akan membuat ketertarikan dari suatu instansi untuk membantu menjadi sponsor.
7. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak CMS Pada Situs Portal Berita
Sebagaimana yang telah diterangkan sebelumnya bahwa dalam penelitian ini akan dibangun prototype dari sebuah CMS agar pemahaman dan prinsip CMS mudah dimengerti dan dipahami.
Sesuai dengan beberapa prinsip CMS yang ada, salah satunya yaitu untuk mengelola komunitas/portal, maka dalam penelitian ini dibangun prototype CMS yang dibuat berupa sebuah portal berita. Alasan yang menjadikan portal berita sebagai prototype CMS yaitu karena banyaknya situs-situs web yang lebih mengedepankan beberapa penyajian informasi berupa berita dan penyajian artikel, beberapa diantaranya yaitu http://www.yahoo.com, http://www.kompas.com, http://www.astaga.com, http://www.detik.com. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, dibuat portal berita dengan menggunakan PHP sebagai skrip untuk membuat antarmuka(interface), dan MySQL sebagai databasenya, untuk membuktikan bahwa dengan CMS, seseorang (pengguna komputer) dapat melakukan pengelolaan website, tanpa harus melihat latar belakang pengetahuannya secara teknis tentang web.
Hal lainnya yang membedakan manajemen portal pada prototype web portal berita ini dengan model-model yang sudah ada, yaitu adanya tingkatan hak akses antara pengunjung biasa, member, dan pengelola. Beberapa tingkatan akses tersebut yaitu :
a. Pemiliki website (Top Administrator) yang memiliki hak akses terhadap semua fasilitas yang dimiliki, sehingga alir kerja sistem secara penuh ada di bawah kontrol Top Administrator.
b. Administrator biasa, yaitu administrator dengan hanya memiliki hak akses berdasarkan kriteria yang diberikan oleh Top Administrator.
c. Member, yaitu user web yang telah melakukan registrasi, dan telah menjadi anggota dalam sistem.
d. User biasa, yaitu user web yang bukan member dan bukan administrator.
UntitledGambar 1. Diagram Konteks CMS portal berita
8. Perancangan Sistem
Perancangan kebutuhan fungsional dilakukan dengan menggunakan tools Data Flow Diagram. Diagram Kontek untuk aplikasi portal berita ini dapat dilihat pada gambar 1. Sedangkan untuk DFD level 1 dapat dilihat pada Gambar 2.
UntitledGambar 2. Diagram Level 1 prototipe CMS
Untuk kebutuhan basis data maka digunakan ER-Diagram sebagai toolsnya. ER-Diagram untuk prototype sistus portal berita ini dapat dilihat pada gambar 3.
UntitledGambar 3. ER-Diagram prototype CMS
9. Implementasi
Gambar 4 adalah halaman pertama kali user membuka url dari situs web, sehingga pada
halaman ini akan ditampilkan informasi berita terbaru dan menu-menu yang ada juga dapat dilihat pada gambar tersebut.
UntitledGambar 4. Tampilan Halaman Utama Prototype CMS
9.1 Manajemen portal berita
Sebagaimana yang diterangkan secara umum dalam kajian teori, maka untuk prototype CMS kekuasaan penuh ada pada top administrator (dalam hal ini adalah bisa diartikan sebagai pemilik website). Oleh karena itu pada halaman utama seperti Gambar 4, untuk menu pilihan dapat diakses oleh siapa saja, sedangkan untuk menu pengelola atau menu administrasi hanya bisa diakses oleh pengelola dengan otorisasi yang dimilikinya. Pada prototype CMS yang dibuat dalam penelitian ini dilakukan oleh satu orang top administrator dan dua orang administrator (terdapat tiga pengelola) dengan perbedaan hak akses antara kedua administrator yang ada. Selaku top administrator dalam prototype CMS ini adalah user nando, dan kedua orang administrator yang ada yaitu user fitriku dan user ayub. Tampilan jumlah pengelola dapat dilihat pada Gambar 5.
UntitledGambar 5. Halaman memodifikasi data Pengelola
Berdasarkan gambar 5, dapat dilihat bahwa manajemen dari prototype CMS yang dibuat itu tergantung dari user nando (selaku webmaster/pemilik), sehingga karena saat login pertama kali dan kriteria sesuai dengan seorang top administrator maka akan menjumpai halaman administrasi utama seperti gambar 6, sedangkan bila pengelola tersebut login bukan sebagai seorang top administrator sesuai dengan otorisasi yang diberikan kepadanya, maka masing-masing administrator akan mendapati tampilan halaman administrasi yang berbeda pula. Untuk lebih jelasnya coba perhatikan pada gambar 7 yaitu user fitriku dan gambar 8 untuk user ayub.
UntitledGambar 6. Halaman utama bagi top administrator.
UntitledGambar 7. Halaman utama bagi user fitriku.
UntitledGambar 8. Halaman utama bagi user Ayub.
Berdasarkan ketiga gambar yaitu gambar 6, 7 dan 8 dapat dilihat secara jelas bahwa masing-masing pengelola ketika login akan mendapatkan tampilan halaman administrasi yang berbeda berdasarkan hak akses yang dimilikinya. Oleh karena itu, wewenang yang dikerjakan masing-masing pengelola itu berdasarkan menu yang ada, sehingga ketika user fitriku berhasil login, dia hanya bias mendapati menu edit artikel dan edit user (member), sehingga user fitriku hanya bekerja dan bertugas untuk mengelola bagian tersebut. Berbeda halnya dengan user ayub, berdasarkan menu yang ada, hanya dapat melakukan pengelolaan terhadap bagian berita dan Polling saja, selebihnya dia tidak dapat memodifikasi artikel baik itu menambahkan maupun menghapusnya, selain itu tidak dapat juga memodifikasi data member. Oleh karena itu segala aksi yang dimiliki oleh administrator yang ada, dapat dikontrol secara penuh oleh administrator.
Masing-masing user dapat mengganti layout sesuai dengan keinginan mereka. Gambar 9 menunjukkan halaman yang digunakan oleh member untuk mengganti mengganti layout sesuai keinginannya berdasarkan pilihan yang sudah ada. Tampilan layout untuk user fera dapat dilihat pada gambar 10.
UntitledGambar 9. Pilihan tampilan layout sesuai selera
UntitledGambar 10. Tampilan layout user fera
10. Kesimpulan
Dari uraian yang sudah disampaikan dapat disimpulkan:
a. Dengan mengimplementasikan CMS, seorang yang bukan webmaster sekalipun dapat melakukan pengelolaan web menjadi dinamis sehingga penyajian informasi dapat dilakukan dengan cepat.
b. Dengan menggunakan CMS, proses update informasi tidak hanya dimonopoli oleh seorang administrator saja. Dengan demikian akan didapatkan penghematan waktu, tenaga dan biaya, selain itu proses administrasi situs dapat dilakukan secara mudah karena bentuk pengelolaannya terdistribusi.
Daftar Pustaka
[1]. Budiyanto, U., Content Management System, 2003, Paper pada IlmuKomputer.com
[2]. Fathansyah, Basis Data, 1999, Informatika Bandung, Bandung.
[3]. Kadir, A dan Triwahyuni, T., Pengenalan Teknologi Informasi, 2003, Andi Offset, Yogyakarta
[4]. Kemas, Y., Pengantar Content Management System, 2003, Paper Kuliah Umum IlmuKomputer.com
[5]. Robertson, J., Article: How to evaluate a content management System, Step Two Designs, Pty, Ltd., Australia.
[6]. Sitindaon, F., Belajar Sendiri Membuat Aplikasi Web Database Dinamis Menggunakan Perangkat Open Source, 2003, Elex Media Komputindo, Jakarta
[7]. Suryatmoko, S., Belajar Sendiri Membuat Web Portal dengan PHP Nuke, 2003, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Definisi dan Tipe-Tipe Portal

Definisi dan Tipe-Tipe Portal

Apakah portal itu dan apa saja tipenya?
Terminologi portal menjadi sangat umum dan disalahgunakan serta kata ini mempunyai arti yang berbeda untuk setiap orang. Konsep portal dan teknologinya muncul secara cepat dan mudah berubah,sehingga penting bagi kita untuk memahami dan fokus pada berbagai tipe portal dan aturan serta aplikasi-aplikasi yang terkait.
Pengelompokan portal menurut PortalsCommunity.com, dimana portal dikelompokkan ke dalam 4 kategori.bagaimanapun juga penting untuk mengenal bahwa implementasi portal yang signifikan dapat dikompromikan dalam banyak tipe portal dan menjadi satu dalam solusi hibrid(cangkokan).
Untitled
Keempat tipe portal bukanlah sesuatu yang eksklusif dan harus mampu diintegrasikan dan disejajarkan. Masing-masing kategori portal bisa dilihat penjelasan sebagai berikut :
1. Corporate/Enterprise(Intranet)Portals- (Portal Perusahaan) Business2Employee/ B2E (Bisnis ke Pekerja) :
• Enterprise Information Portal(EIP)-Portal Informasi Perusahaan.
Portal ini dirancang untuk proses B2E, komunitas dan aktivitas untuk meningkatkan akses, prosesing, dan pembagian informasi yang terstruktur dan tak terstruktur di dalam dan lintas perusahaan.
Untitled
EIP juga aturan dari perseroan terbatas, proses, aliran pekerjaan, kolaborasi, manajemen isi (content management), data pergudangan dan pasar, aplikasi perusahaan, dan business intellegent.
EIP menyediakan akses pada tipe lain dari portal, seperti portal E-bisnis,portal pribadi, dan portal masyarakat. Sebuah kumpulan departemen atau kelompok portal dalam sebuah portal yang bergabung menjadi satu dikenal sebagai federasi portal. EIP juga menyediakan akses pada isi suatu sindikat dimana didefinisikan sebagai informasi eksternal, dari sumber tunggal maupun beragam, yang dikelola oleh pihak ketiga (third party).
Shilakes dan Tyleman, Meeril Lynch Inc mendefinisi EIP sebagai aplikasi yang memungkinkan perusahaan untuk membuka kunci informasi yang disimpan secara internal, dan menyediakan pengguna gateway tunggal untuk membuat informasi sesuai selera masing-masing dan pengetahuan untuk membuat pemberitahuan keputusan bisnis.
Contoh dari portal Perusahaan/EIP termasuk :
• Business Intellegent Portal
Portal Bisnis Intelegent adalah portal perusahaan yang memungkinkan pengguna mengakses dan membuat laporan untuk tujuan pembuatan keputusan pada perusahaan yang menggunakan database yang besar. Information Advantage adalah satu-satunya perusahaan yang pertama kali mengkombinasikan software bisnis intelegent dengan portal perusahaan.
Perusahaan lain, diantaranya Computer Assosiates(CA), IBM, dan Oracle.
Untitled
• Business Area (Intranet) Portal ~ Portal Area Bisnis
Portal ini menyediakan fungsi spesifik atau proses dan aplikasi-aplikasi di dalam suatu perusahaan.
Untitled
Contoh portal area bisnis :
– HR (misal: Authoria, PeopleSoft)
– ERP (misalnya: Portal SAP, Oracle)
– Penjualan dan pemasaran (misalnya:Siebel)
– manajemen Rangkaian Persediaan(Supply Chain Management)
Portal area bisnis muncul untuk menyediakan akses pekerja/buruh yang lebih besar terhadap informasi yang ada dalam aplikasi khusus perusahaan.
• Portal horizontal
Portal horizontal sangat umum dalam kehidupan dan lintas organisasi.
Untitled
Contoh dari portal horizontal adalah sebagai berikut :
  •  Kolaborasi-Enterprise Collaborative Portal (ECP) atau Portal Gabungan Perusahaan
Portal ini menyediakan ruang virtual(virtual space) untuk saling bekerjasama.
  •  Keahlian-Enterprise Expertise Portals (EEP) atau Portal Keahlian Perusahaan
Portal ini menyediakan koneksi berdasarkan kemampuan atau keahlian.
  • Manajemen Pengetahuan-Enterprise Knowledge Portal (EKP) atau Portal Pengetahuan Perusahaan
Portal ini menyediakan semua hal yang disebutkan diatas dan secara proaktif memberikan link ke isi dan orang secara langsung terlibat sebagai pengguna yang bertugas di real time.
  • Manajemen Isi-Content Management. (Perusahaan atau situs yang menyediakan informasi terkini tentang suatu hal).
  • Manajemen Dokumen-Document Management (misal : Documentum).
• Portal Tugas atau Peranan ~ Role Portals.
Role Portals mengembangkan dukungan pada 3 model bisnis yaitu
1. B2E (Business to Employee)
Role portal untuk B2E menyediakan dukungan akses dan ketersediaan informasi khusus bagi pekerja, seperti self service untuk pekerja.
2. B2C (Business to Corporate)
Role Portal untuk B2C mendukung linkage (keterkaitan) dan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan (customer). Role Portal juga mendukung self service untuk pelanggan.
3. B2B (Business to Business)
Role Portal untuk B2B menyediakan aliran informasi, aktivitas, dan proses bisnis lintas perusahaan dan suplier dan rekanan untuk distribusi dan aktifitas rantai manajemen persediaan.
2. e-Business (Extranet) Portals
e Business Portals mempunyai 3 sub kategori :
1) Extended Enterprise Portals-Portal Perluasan Perusahaan.
Contoh dari Extended Enterprise Portals adalah
• B2C (Business to Consumer) dimana perluasan perusahaan untuk para pelanggannya dengan tujuan pemesanan, tagihan, layanan pelanggan, self service, dan sebagainya;
• B2B (Business to Business) dimana memperluas perusahaan pada para supplier (pemasok barang) dan rekan kerjanya. Portal B2B mentransformasikan suplier dan nilai proses mata rantai dan hubungan.
2) E-Marketplace Portal- Portal Pemasaran via net.
Sebuah contoh e-Marketplace portal adalah
CommerceOne.net.
CommerceOne.net berfokus pada MRO (Maintenance, Repair, and Operation), yaitu pemeliharaan, perbaikan, dan perawatan mobil di Amerika Utara.
CommerceOne.net menyediakan perniagaan yang berhubungan dengan pelayanan kepada komunitas pembeli, penjual, pembuat pasar via net.
Untitled
• Vertical net.
Vertical Net Marketplace Portal menghubungkan pembeli dan penjual online dengan menyediakan berita industri spesifik, produk yang terkait serta informasi pelayanan. Pembeli dapat menemukan informasi yang dibutuhkan secara cepat, sumber dan membeli produk-produk dan jasa secara online. Suplier mampu menghasilkan penjualan dan mampu melihat dengan jelas produk dan jasa lintas pemasaran untuk memperoleh pembeli yang berkualifikasi. Contoh ketiga adalah Oracle Exchange. Oracle Exchange adalah sebuah usaha bisnis terbuka untuk pembelian dan penjualan produk bisnis dan jasa.
• GlobalNetXchange
GlobalNetXchange yang merupakan sebuah jaringan B2B untuk para pedagang, terutama grosir dan kategori retail (penjualan, pembelian, perdagangan atau pelelangan barang dan jasa).
3) ASP portal.
ASP portal adalah portal B2B yang mengijinkan pelanggan bisnis menyewa produk maupun jasa. Contoh dari ASP adalah
• portal B2B adalah Portera’s Service Port, Salesforce.com, SAP’s MySAP.com dan Oracle’s oraclesmallbusiness.com.
• Service Port adalah sebuah aplikasi dan portal web informasi untuk para profesional industri jasa.
Salesforce.com adalah mengatur penjualan dan melaporkan proses untuk tim distribusi penjualan mobil.
MySAP.com dan oraclesmallbusiness.com adalah contoh dari sistem perusahaan komplet (lengkap) yang ditawarkan dalam kerangka portal.
3. Personal (WAP) portals-Portal Pribadi.
Ada dua tipe utama personal portals :
1) Pervasive portal atau mobility portal.
Portal ini terintegrasi dalam telepon web, telepon seluler, wireless PDA, pager, dan sebagainya. Portal bergerak (mobility portal) menjadi meningkat popularitasnya dan penting bagi konsumen dan pekerja untuk mendapatkan informasi produk dan jasa, harga, diskon, ketersediaan, status pemesanan, status pengiriman, penjadwalan dan informasi instalasi, dan sebagainya.
2) Appliance portals-Portal alat rumah tangga.
Ini adalah portal yang tergabung dalam TV (Web TV), otomobil (OnStar), dan sebagainya.
4. Public atau Mega Portals (Internet).
Organisasi yang siap masuk dalam kategori ini menjadi “perusahaan” “media baru” dan fokus membangun pemirsa online yang besar dengan demografi yang luas atau berorientasi profesional. Ada 2 tipe utama Public portal :
1) General public portals atau Mega Portals
Portal masyarakat umum.
Portal ini sepenuhnya beralamatkan di Internet melawan komunitas kepentingan khusus, diantaranya yang termasuk adalah : Yahoo, Google, Overture, AltraVista, AOL, MSN, Excite, dan lain-lain.
Mega portals akan semakin sedikit dan seiring waktu akan menggabungkan diri.
2) Industrial Portals, Vertical portals atau Vortals
Portal Industri, portal vertikal. Portal ini tumbuh secara cepat dan berfokus pada audiens yang sempit atau komunitas, seperti konsumen suatu barang, komputer, retail, bank, asuransi, dan sebagainya.
Contoh:
• iVillage (berfokus pada keluarga)
• Thomas register atau American Manufacturer (berfokus pada produk dan jasa)
• Bitpipe (merupakan penggabungan dari teknologi informasi), dan sebagainya.

Portal dalam Area Bisnis

Portal dalam Area Bisnis

Ada empat komunitas yang muncul berasal dari perusahaan.
Empat komunitas yang terdiri dari perusahaan dan perluasannya adalah :
1. Pekerja
2. Pelanggan
3. Suplier
4. Rekanan dagang.
Masing-masing komunitas membangkitkan dan menggunakan informasi sebagai bagian dari kebutuhan bisnis yang unik, proses, aliran kerja, kolaborasi, aplikasi dan teknologi yang mendukung tujuan dalam memimpin bisnis dan menciptakan nilai.
Dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi (fakta) untuk diberikan ke komunitas, solusi-solusi informasi didesain dalam arsitektur portal dan solusi. Solusi ini mempengaruhi aplikasi yang ada dan infrastruktur untuk menciptakan nilai meningkatkan hasil bisnis.
Berikut ini dijelaskan karakteristik dari masing-masing komunitas dan hubungan dengan pelaku bisnis.
• Employee Community- Komunitas Pekerja.
Aset terbesar dari perusahaan adalah manusia. Employee portal didesain agar komponen manusia dari organisasi dapat produktif dan sukses semaksimal mungkin. Dalam hal ini, perusahaan mendistribusikan kewenangan, tanggung jawab, dan pengambilan keputusan.- membuat kunci bagi para pekerja dan memperkuat kualitas individunya, dalam sebuah tim kerja collaborative, untuk membuat kunci keputusan, memimpin aktivitas dan menciptakan hasil dan nilai bisnis.
Untitled
Hasil dari peningkatan dan penguatan bisa dilihat ada bidang sebagai berikut :
o Sumber Daya Manusia
o Rekruitmen
o Training
o Accounting
o Analisis dan perencanaan Finansial
o Hukum
o IT
o Manajemen Proyek
o Riset dan Development
Untitled
Dengan portal komunitas pekerja, penghimpunan data dan informasi tentang pekerjanya dan manajemen sehingga memungkinkan individu dan kelompok menjadi lebih produktif, memproduksi lebih banyak kerja dengan jumlah orang lebih sedikit, berbagi pengalaman terbaik, bekerja lebih efisien dan membuat keputusan lebih baik pada waktu yang tepat.
• Customer Community – Komunitas pelanggan.
Fokus dari portal komunitas pelanggan adalah untuk meningkatkan kemampuan perusahaan untuk belajar, melayani, dan mempertahankan pelanggan.
Untitled
Perusahaan berkompetisi untuk memperoleh pelanggan dan membangun loyalitas dan hubungan persahabatan dalam waktu yang lama.
Manfaat kompetisi menjadikan lebih dalam hal kedekatan dengan pelanggan, hubungan dan jasa dibandingkan dengan featur dan inovasi. Dengan portal yang aman dan berskala, bisnis dapat mengirim informasi kunci ke dalam dan keluar firewall sehingga pekerja dan pelanggan dapat melihat produk dan harganya, jalur pemesanan, pengecekan inventori dan melihat pengiriman dan status jasa telepon (pemesanan via telepon). Tingkat informasi konsumen dan self service akan meningkatkan hubungan dengan pelanggan dan retensi (tingkat ketahanannya).
Untitled
Jika suatu organisasi menawarkan kepada pelanggan eksternal akses pada informasi internal yang terpilih, mereka akan berubah, menyediakan cara efektif untuk memberikan lebih baik dalam hal :
o Pemasaran
o Prospek
o Penjualan
o Jasa lapangan (Field service)
o Manajemen hubungan
o Pemesanan
o Jasa pelanggan
o Layanan pendukung
Ini terutama benar untuk bisnis yang berusaha menuju integrasi model B2E dan B2C.
Untitled
• Supplier Community – Komunitas pemasok.
Portal komunitas suplier dirancang meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengidentifikasi, menjaga, dan mengatur para suplier (pemasok barang). Organisasi mengintegrasikan dan mentransfomasikan rantai pasokan dan merealisasikan nilai lebih dari informasi per menit agar tercipta manajemen yang lebih efisien. Organisasi juga mencoba untuk mengurangi pemborosan, meningkatkan waktu ke pasar dan mengurangi biaya keseluruhan.
Untitled
Peningkatan aliran informasi melintasi organisasi dan rantai suplai akan memungkinkan pekerja untuk proaktif, pengambilan keputusan berbasis fakta untuk mempertinggi :
o Pemesanan dan fullfilment
o Pasokan barang
o Perencanaan
o Sumber daya
o Kontrol inventori
o Distribusi dan logistik
o Manufaktur
Portal informasi komunitas suplier memungkinkan pengguna dan rekan kerja eksternal berada pada titik mendekati rantai suplai untuk menggunakan informasi secara efektif untuk meningkatkan proses dan waktu menuju pasar, mengurangi biaya dan mengatur bisnis lebih efektif.
• Partner Community – Komunitas rekan kerja.
Perusahaan berfokus pada persaingan inti dan ketergantungan pada rekan kerja yang sinergis untuk hadir di pasar dan memperoleh manfaat kompetitif. Perusahaan berusaha untuk mencari cara mengurangi biaya, meningkatkan waktu mereka ke pasar, meningkatkan efisiensi secara keseluruhan dan secara umum meningkatkan hubungan dengan pemasok barang (suplier) mereka. Organisasi butuh fleksibilitas dan kecekatan untuk memasuki dan keluar dari hubungan kerja, berdasarkan pada perubahan dinamis dan tekanan kompetitif di pasar.
Untitled
Banyak perusahaan seperti Cisco secara signifikan tergantung pada penjualan tak langsung dan saluran produk dengan rekan kerja untuk mempercepat waktu ke pasar dan memperoleh manfaat kompetitif.
Untitled
Community Partner memungkinkan pegawai perusahaan sebagai saluran rekan kerja untuk melihat informasi yang melintasi perusahaan dan saluran rekan kerja.
Untitled
Beberapa contoh yang termasuk :
o Dokumen pembagian penjualan, jadwal peluncuran produk.
o Memimpin distribusi untuk saluran penjualan kembali.
o Peramalan manajemen dari banyak saluran partner (multiple channel partner).
o Mengumpulkan informasi data partner terbaru (up to date)
o Berkolaborasi dalam kesempatan penjualan bersama (joint selling).
o Menyediakan saluran dengan berdasar pengetahuan untuk dukungan penjualan
dan teknik.
o Menyediakan akses untuk training khusus bagi partner, dokumentasi, dan lainlain.
o Penjadwalan sumber daya berdasarkan permintaan.
o Mengumpulkan feedback (umpan balik) dari partner untuk penjualan dan isu produk
Untitled
Pada umumnya, baik perusahan maupun rekan kerjanya ingin mengetahui produk yang dijual, berapa banyak pendapatan yang dihasilkan, berapa jumlah permintaan dan bagaimana sumber daya yang sangat dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Dalam hal ini mereka ingin mengetahui apa faktor penghambat utama (bottleneck) dalam proses dan bagaimana meningkatkan proses terkombinasi. Perusahaan akan memanfaatkan portal informasi partner ini untuk menyediakan akses dan berbagi informasi antar nilai mata rantai dengan partnernya, untuk mengkolaborasikan penjualan, pengiriman dan melayani pelanggan yang berkombinasi.

Kerangka Portal Perusahaan

Kerangka Portal Perusahaan

Untuk melihat sebuah solusi portal kompetitif, kita telah membagi berbagai macam komponen yang terkait dengan portal ke dalam lapisan-lapisan jasa atau servis. Tipe dari kerangka ini memungkinkan sebuah perusahaan merakit sebuah arsitektur yang solid untuk satu atau banyak portal, dibandingkan bila menyandarkan pada pembuat portal tunggal. Kerangka yang fleksibel dan terskala memungkinkan sebuah portal perusahaan untuk menyusun sebuah gabungan teknologi baru perusahaan dan fungsionalitas.
Perusahaan akan ingin mencampur dan memadukan jenis elemen yang terbaik dari solusi portal dengan mempertimbangkan lapisan-lapisan jasa atau pelayanan ini.
  • Jasa Presentasi
Lapisan ini adalah kerangka portal menguraikan antara presentasi isi suatu portal dengan pengguna akhir (end user) dan menyajikannya ke dalam web interface. Window browser utama mungkin disegmentasikan dalam frame untuk setiap aplikasi khusus atau browser window baru dapat dibuat jika ada aplikasi baru yang diinginkan. Ini biasa dilakukan di HTML (Hyper Text Markup Languange) , tapi juga bisa dilakukan di WML (Wireless Markup Languange) untuk peralatan wireless, atau banyak format lain di masa yang akan datang. Karena sebuah portal adalah kumpulan dari jendela yang berbeda (juga sering disebut sebagai web service), pertanyaannya adalah dimana presentasi bekerja sampai selesai atau dia justru tidak memberikan solusi atas suatu masalah.
Pada banyak portal, masing-masing portlet bisa membuat HTML yang dibutuhkan untuk portlet tersebut, dan lalu server portal menggabungkan portlet ini dalam presentasi HTML akhir. Pada portal yang lain, masing-masing portlet benar-benar merupakan Web servis, dimana mengubah XML dan mengubah XSLT, dimana portal itu lalu mentransformasikan dalam format presentasi akhir.
Untitled
  • Jasa Informasi
Sebuah portal adalah agregat satu atau lebih informasi. Jasa informasi dapat dimengerti sebagai informasi yang penuh makna-dimana dapat berasal dari sumber data terstruktur, sumber isi tak terstruktur di dalam perusahaan, atau informasi eksternal yang tersedia dalam web site publik atau pribadi. Informasi dapat berasal dari pihak ketiga (third party) dalam format sebuah web servis (seperti serikat dagang), atau dapat disediakan dalam format dokumen. Pengguna akhir kemudian dapat berlangganan (subcribe) pada satu atau lebih jasa informasi dalam bagian basis pribadi sesuai pengaturan portal.
Untitled
  • Jasa Infrastruktur
Sebuah kerangka portal yang kuat adalah portal yang memungkinkan jasa infrastruktur berbagai level dimana menyediakan penggabungan komprehensif dan platform terintegrasi. Ini termasuk servis berhubungan untuk memunculkan keseimbangan, penimbunan bahan-bahan, ketersediaan dan performansi yang tinggi yang disediakan oleh lingkungan web server, sebagai hal yang mendasari infrastruktur keamanan. Infrastruktur keamanan pada lapisan ini terdiri akses keamanan yang berhubungan dengan isu (firewall, VPN, dan sebagainya). Juga termasuk sinkronisasi LDAP, penyatuan otentifikasi, login tunggal lintas-platform dan otorisasi dari servis portal.
  • Manajemen Identitas atau Jasa Sekuritas
Jasa identifikasi berhubungan dengan keamanan dalam level suatu portal pada tingkat cross-aplikasi (lintas aplikasi). Ini termasuk juga jasa otentifikasi (username/manajemen password), sinkronisasi LDAP, sign-on, group, dan sebagainya).
Ini juga termasuk jasa otorisasi, dimana memetakan aturan, hak istimewa pengguna akhir (user) dalam kebijakan untuk mengatur otorisasi disediakan dalam level ini, user dapat menset up/ mengatur keamanan content service. Dalam arsitektur portal yang terintegrasi dengan baik, front end dengan lapisan (Administrasi dan Content) akan mengkomunikasikan dalam sebuah dasar/basis, set independen dari servis keamanan.
  • Servis Manajemen atau Adminstrasi
Servis manajemen atau administrasi sangat diperlukan oleh portal untuk kemudahan administrasi dan dukungan, mengijinkan “power user“ (user yang berkuasa) untuk mengkonfigurasikan kerangka portal untuk komunitas end user (user akhir). Dalam hal ini, organisasi IT dapat mengkonfigurasikan, mengatur dan mendukung environment (lingkungan).
Jasa adminstrasi ditawarkan melalui interface web (dalam banyak portal), dalam beberapa kasus ada client atau program server yang membuat administrasi menjadi mudah. Servis ini termasuk manajemen taksonomi (pengklasifikasian), manajemen user, manajemen konfigurasi, manajemen aturan, modul registrasi, dan servis informasi.
  • Akses dan Servis Integrasi
Sebuah solusi portal komprehensif akan menyediakan arsitektur untuk mencoba aplikasi dan database back-end. Lapisan servis akses dan integrasi menyediakan fungsionalitas baik kepada portal, maupun kepada portlet individual. Lapisan ini diikat dalam sebuah solusi EAI untuk memperoleh akses pada pengalih back-end atau API. Lapisan servis integrasi dan akses yang terformulasi dengan baik akan memungkinkan pembangunan adapter tambahan untuk sistem yang baru dibutuhkan.
  • Servis konten (Content servis)
Servis konten adalah bagian penting dari sebuah solusi portal komprehensif. Servis konten merupakan kesepakatan dengan manajemen aset digital yang tak terstruktur dalam portal. Secara umum ini termasuk full text indexing engine (mesin penunjuk full teks), satu set crawler (penelusur) yang memungkinkan navigasi dan penunjukan konten yang ada, gudang metadata, dan sebuah CMS (Content Management Service) yang memungkinkan pendaftaran dan persetujuan isi (konten) ke dalam portal. Lapisan ini juga termasuk manajer taksonomi.
Untitled
  • Servis kolaborasi (kerjasama)
Servis kolaborasi memungkinkan end user (pengguna akhir) dari portal untuk bekerja bersama secara lebih efektif dengan menyediakan ruang kerja (workspace) bersama, gudang dokumen bersama (shared documents repository), forum interaksi atau diskusi real time. Servis kolaborasi juga memungkinkan pendefinisian dan eksekusi dari aliran kerja lintas perusahaan dan di luar perusahaan pada sumber isi yang berbeda dan sistem back-end.
  • Servis pembangunan (Development service)
Servis pembangunan adalah sebuah lingkungan yang mengijinkan pembangunan portal secara custom (sesuai selera), modul portal (custom), atau portlet. Sering kali portlet diimplementasikan sebagai tingkatan dari web service. Servis pembangunan memungkinkan kreasi dari modul ini, dengan menyediakan HTTP, rendering, kustomisasi, dan servis XML yang terkait. Servis pembangunan juga menyertakan alat pendukung dan metodologi-metodologi.
  • Servis aplikasi (Application services)
Servis aplikasi adalah servis yang dihasilkan melalui engine portal atau asisten portal melalui interface API (kadang dikenal sebagai portlet atau gadget) atau lapisan EAI. Servis aplikasi menyertakan interface dan integrasi pada paket software perusahaan seperti SAP dan Oracle ERP solution, Siebel ERM solution, PeopleSoft HR Solution, dan i2 SCM solution. Servis aplikasi juga menyediakan akses untuk sistem legasi yang berbeda, manajemen konten, manajemen dokumen dan kolaborasi.
Komponen Fungsional Portal
Portal menyediakan kombinasi “out of the box“ (di luar kotak) dan pengaturan fungsionalitas sesuai keinginan yang memungkinkan user untuk menemukan, mengatur, mengkategorikan, dan menggunakan isi dan aplikasi-aplikasi. Walau tidak semua portal mempunyai feature (keistimewaan) tersebut, hal ini menggambarkan pandangan tingkat tinggi dari elemen-elemen yang bisa dibuat sebagai solusi portal.
  • Taksonomi (taxonomy)
Walau taksonomi dapat didefinisikan sebagai direktori isi (konten) untuk sebuah informasi perusahaan yang tak terstruktur, ini bisa dikelompokkan sesuai isi dan dipresentasikan kepada user dengan berbagai cara. Baik substansi dan tingkah laku dari direktori yang ditetapkan sebagai taksonomi untuk sebuah perusahaan.
Daftar bertakik, pohon klasifikasi dan hirarki adalah cara lain menggambarkan struktur taksonomi, bagaimanapun jua, hal ini akan memberi kita cara untuk mengorganisasikan isi ke
dalam struktur yang mudah dibrowse oleh pengguna portal.
  • Direktori
Direktori portal adalah organisasi dari isi dalam struktur dan hirarki kategori.
Direktori merupakan implementasi dari taksonomi (pengklasifikasian) portal perusahaan.
  • Browse atau navigasi dokumen
Feature ini memungkinkan pengguna portal untuk mencari isi dengan menelusuri struktur direktori.
  • Search (pencarian)
Bagian fundamental dari implementasi portal adalah kemampuannya mencari (search), dengan mengindeks atau merujuk isi perusahaan dari sistem penyimpanan yang beraneka ragam dan memungkinkan pengguna untuk mencari dan memperoleh isi didasarkan kriteria pilihan.
Pencarian melintasi banyak portal yang beraneka dan aplikasi terintegrasi yang direferensikan sebagai “kumpulan“ atau pencarian jaringan. Dalam skenario ini, pengguna dapat menspesifikasikan kriteria
pencarian sekali, tetapi memperoleh links dari isi yang berkaitan dari bermacam-macam sumber data yang menjadi sasaran pencarian.
  • Manajemen isi (konten)
Manajemen isi adalah proses penciptaaan, kontribusi, pemunculan kembali, persetujuan, publikasi, pengiriman, dan pemeliharaan konten yang terintegrasi dengan melalui portal atau website lain. Manajemen isi biasanya berbentuk teks dan grafis yang bisa dilihat dari web browser.
  • Manajemen dokumen
Manajemen dokumen sama dengan manajemen konten, meskipun ini didasarkan pada kontrol dan manajemen dokumen perusahaan (berbeda dari halaman web) yang disimpan dalam file elektronik, termasuk image hasil scan dari kertas dokumen. Ini juga termasuk pengecekan dokumen masuk dan keluar untuk memastikan kontrol versi.
Untitled
  • Pengaturan end user
Pengaturan yang didasarkan pada kemampuan portal untuk memungkinkan penggunannya mengatur penampilan mereka sendiri (pada atribute interface look – and – feel). Pengaturan umumnya mengakomodasikan penampilan dari pola warna, modul, dan lay out dari modul dan konten dari halaman portal.
  • Personalisasi
Personalisasi portal dapat dilihat pada berbagai tingkatan. Setiap pengguna dapat mempunyai setting untuk setiap fungsi portal yang dapat mereka gunakan. Sebuah komunitas, atau kelompok pengguna, dapat mempunyai setting tersendiri dan setting tersebut dapat diluncurkan ke level organisasi. Portal menyediakan kerangka bagi penggunanya untuk menyimpan setting dan menyesuaikan isinya seperti apa yang mereka ingin lihat.
  • Penemu ahli (Expert locator)
Dalam rangka menolong pengguna mencari informasi yang penting bagi mereka, sebuah portal bisa sangat berguna dalam menemukan “ahli” dalam suatu organisasi. Ini merupakan perluasan konsep dari pengetahuan perusahaan untuk memasukkan orang dan keahliannya masing-masing. Dalam beberapa kasus, keahlian (skill) ini tercermin dari fungsi pekerjaan dan tipe informasi yang mereka tangani. Dalam kasus yang lain keahlian ini bersifat eksplisit.
  • Kolaborasi (kerja sama)
Sebuah solusi EIP (Enterprise Information Portals) dapat menjadi alat kolaborasi yang sangat kuat. Fungsi kolaborasi memungkinkan kelompok pengguna bekerja bersama untuk berbagi ide dan menyelesaikan kerja sebagai tim. Kolaborasi menyertakan interaksi elektronik diantara pengguna dalam lokasi fisik yang berbeda dalam waktu nyata (real time) “syncronous“ dan dalam waktu berbeda “asyncronous“. Forum kolaborasi berupa pesan instan (instan messaging) “chat“, ruang kerja tim, dan forum diskusi, sharing document, papan elektronik, konferensi virtual, dan konferensi video.
  • Business intellegence
Sebagian besar portal perusahaan dapat berfungsi sebagai universal front-end untuk komponen yang berbeda dari solusi business intelegence, membantu penggunanya membuat keputusan bisnis yang lebih baik. BI memasukkan pelaporan perusahaan, laporan ad hoc (khusus), analisis OLAP dan multidimensi, dan laporan pengecualian.
Untitled
  • Alerts
Alerts adalah pemberitahuan adanya event atau perubahan yang didasarkan pada satu atau lebih kondisi yang melibatkan informasi tunggal atau beragam atau sumber aplikasi. Pemberitahuan ini dapat dikirim ke portal sebagai mekanisme lain seperti email atau peralatan wireless. Alerts biasanya mengakomodasikan keinginan pengguna individual, diantaranya mekanisme pengiriman dan format, kondisi yang memicu alerts, dan frekuensi pemberitahuan.
  • Langganan/Apa berita terbaru?
Beberapa portal (dan webste lain dan aplikasi-aplikasi lain) memungkinkan individual untuk mendaftar pada topik yang menarik atau berlangganan “subscribe” pada sebagian komponen atau berdasar kategori isi (konten). Portal akan memberitahukan pelanggan ketika isi berubah atau isi yang baru ditambahkan.
  • Workflow (aliran kerja)
Aliran kerja didasarkan pada manajemen elektronik efisien dari proses bisnis, termasuk peranan, tugas, template, penilaian, penyetujuan, dan prosedur kenaikan. Dalam portal, sistem workflow ini diselenggarakan dan dintegrasikan untuk meningkatkan interaksi antar komponen modul portal yang berbeda yang melalui aliran proses bisnis. Dalam hal ini, pemberitahuan mengingatkan bahwa tahapan atau tugas dari workflow (aliran kerja) telah ditentukan sudah dikirim ke portal kepada penggunanya.
  • Single Sign-on.
Kemampuan untuk melihat informasi dari berbagai macam sistem, berbagai macam format, yang ditampilkan dalam satu halaman dengan harapan memberikan manfaat besar pada komunitas pengguna portal. Hasil ini secara signifikan akan mengurangi training dan orientasi pekerja, sebagai penghematan waktu dari pengguna yang dapat memonitor dan update beraneka ragam sistem melalui tampilan web tunggal dari perusahaan. Semenjak sistem yang berbeda menyusun sebuah halaman portal bisa diamankan dengan user login yang berbeda, solusi single signon memfasilitasi navigasi diantara sistem dalam pola otentifikasi tunggal.
Daftar Pustaka
  1. Efraim Turban, David King, etc (2002). E-Commerce Management Perspectives. Prentice Hall. Atau edisi terbaru [TB]
  2. Jeffrey Rayport, Bernard J Jaworsky (2003). Introduction e-Commerce. McGraw Hill Inc [RY]
  3. Tambahan  : Joe Peppard & Phillip Rowland (1995). The Essence of Business Process Rengineering. Prentice Hall Ltd [Pp]
  4. Tambahan : Omar el Sawy (2001). Redesigning enterprise Process for e-Business. McGraw Hill Inc [SW]